•
IDENTITAS
NASIONAL DAN GLOBALISASI
•1.
Hakekat dan Dimensi Identitas Nasional
•
2.
Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional
•
3.
Revitalisasi Pancasila dalam Kerangka Sosial-Politik Indonesia Modern
•
4.
Globalisasi, Glokalisasi dan Ketahanan Nasional
•
5.
Multikulturalisme : Antara Nasionalisme dan Globalisasi
•
1.
Hakekat dan Dimensi Identitas Nasional
•
Identitas
pada hakekatnya merupakan “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas, dan dengan
ciri-ciri yang khas tersebut maka suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya”.
•
lanjutan
•
Dengan
demikian, identitas nasional suatu bangsa adalah ciri-ciri khas yang dimiliki
suatu bangsa yang membedakannya dari bangsa lainnya.
•
Namun
demikian, proses pembentukan identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang
sudah selesai, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman.
•
Beberapa
Dimensi dalam Identitas Nasional
•
1.
Pola Perilaku è
adalah gambaran pola perilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya : kebiasaan, ramah tamah,
hormat kepada orang tua, dan gotong royong merupakan salah satu identitas
nasional yang bersumber dari adat istiadat dan budaya.
•
2.
Lambang-lambang adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi negara.
Lambang-lambang ini biasanya dinyatakan dalam Undang-undang, misalnya bendera,
bahasa dan lagu kebangsaan.
•
Lanjutan
dimensi-dimensi Identitas Nasional
•
3.
Alat-alat Perlengkapan è
adalah sejumlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan dan teknologi, misalnya :
bangunan candi, masjid, gereja; peralatan manusia seperti pakaian adat dan
teknologi bercocok tanam; dan teknologi seperti kapal laut, pesawat terbang dan
sebagainya.
•
Lanjutan
Dimensi ……..
•
4.
Tujuan yang Ingin Dicapai è
identitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap
seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu. Sebagai suatu bangsa
yang mendiami sebuah negara, tujuan bersama bangsa Indonesia telah tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945, yakni kecerdasan dan kesejahteraan bersama bangsa
Indonesia.
•
UNSUR-UNSUR
PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL
1. Sejarah
2. Kebudayaan
3. Suku Bangsa
4. Agama
5. Bahasa
•
1.
Unsur Sejarah
• Menurut
catatan sejarah, sebelum menjadi entitas negara bangsa yang modern, bangsa
Indonesia pernah mengalami kejayaan yang gemilang. Dua kerajaan Nusantara,
Majapahit dan Sriwijaya misalnya, dikenal sebagai pusat-pusat kerajaan
Nusantara yang pengaruhnya menembus batas-batas teritorial di mana dua kerajaan
itu berdiri.
•
Lanjutan
Sejarah ……..
•
Kebesaran dua kerajaan
Nusantara tersebut telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia
pada abad-abad berikutnya ketika penjajahan asing menancapkan kuku
imperialismenya. Semangat juang bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah
menurut banyak kalangan telah menjadi ciri khas tersendiri bagi bangsa
Indonesia yang kemudian menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional
Indonesia.
•
2.
Unsur Kebudayaan
• Aspek
kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi tiga unsur;
yaitu : akal budi, peradaban, dan pengetahuan.
• Akal
Budi bangsa Indonesia, misalnya dapat dilihat dari sikap ramah dan santunnya
bangsa Indonesia.
•
Lanjutan
Kebudayaan ……
•
Unsur identitas
peradaban, salah satunya, tercermin dari keberadaan dasar negara Pancasila
sebagai kompromi nilai-nilai bersama (shared values) bangsa Indonesia
yang majemuk.
•
Sebagai bangsa maritim,
kehandalan bangsa Indonesia dalam pembuatan kapal Pinisi di masa lalu merupakan
identitas pengetahuan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lain d
dunia.
•
3.
Unsur Suku Bangsa
•
Kemajemukan
merupakan identitas lain bangsa Indonesia. Namun demikian, lebih dari sekadar
kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk
hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus terus
dikembangkan dan dibudayakan. Kemajemukan alamiah bangsa Indonesia dapat
dilihat pada keberadaan lebih dari 300 kelompok suku, beragam bahasa, budaya
dan keyakinan yang mendiami kepulauan Nusantara.
•
4.
Unsur Agama
•
Keanekaragaman
agama merupakan identitas lain dari kemajemukan alami bangsa Indonesia. Dengan
kata lain, keragaman agama dan keyakinan di Indonesia tidak hanya dijamin oleh
konstitusi negara, tetapi juga merupakan suatu rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang
harus tetap dipelihara dan disyukuri bangsa Indonesia.
•
Lanjutan
Unsur Agama ……..
• Mensyukuri
nikmat kemajemukan pemberian Allah dapat dilakukan dengan, salah satunya, sikap
dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi suatu agama, baik
mayoritas maupun minoritas, atas kelompok lainnya.
•
Lanjutan
Unsur Agama …..
•
Mensyukuri
nikmat kemajemukan pernah ditunjukkan oleh kalangan Nasionalis Muslim di
awal-awal pembentukan NKRI. Alasan mereka untuk menjadikan Islam sebagai dasar
negara, dengan alasan Islam sebagai agama mayoritas, ditarik kembali demi
terwujudnya persatuan dan kesatuan Indonesia. Kalangan Nasionalis Muslim
sepakat untuk tidak menjadikan Islam sebagai agama resmi negara.
•
Lanjutan
Unsur Agama …..
• Peristiwa
ini telah membawa dampak yang besar bagi bangsa Indonesia. Sikap Nasionalis
Muslim telah berakibat pada pembentukan karakter ke-Islaman yang khas di
Indonesia. Karakter Islam yang lebih moderat dan tidak monolitik merupakan
unsur lain yang membedakan Islam Indonesia dengan Islam di negara-negara lain
di dunia.
•
5.
Unsur Bahasa
•
Bahasa adalah salah
satu atribut identitas nasional Indonesia. Sekalipun bangsa Indonesia memiliki
ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang digunakan bangsa
Melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca) berbagai kelompok
etnis yang mendiami kepulauan Nusantara memberikan nilai identitas tersendiri
bagi bangsa Indonesia.
•
Lanjutan
Unsur Bahasa …..
•
Sumpah
Pemuda 1928, menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa
Indonesia, telah memberikan nilai tersendiri bagi pembentukan identitas
nasional Indonesia. Lebih dari sekadar bahasa nasional, bahasa Indonesia
memiliki nilai tersendiri bagi bangsa Indonesia, ia telah memberikan sumbangan
besar pada pembentukan nasionalisme Indonesia.
•
PANCASILA:NILAI
BERSAMA DALAM KEHIDUPAN KEBANGSAAN & KENEGARAAN
•
Bangsa
yang besar adalah bangsa yang hidup dengan kelenturan budayanya untuk
mengadaptasi unsur-unsur luar yang dianggap baik dan dapat memperkaya
nilai-nilai lokal.
•
Ketidakmampuan
beradaptasi dengan budaya luar acapkali menempatkan bangsa tersebut ke dalam
kisaran kehilangan identitas, namun tidak pula berhasil hidup dengan identitas
barunya yang diadopsi dari luar.
•
Lanjutan
Pancasila ……..
•
Pancasila
adalah capaian demokrasi paling penting yang dihasilkan oleh para pendiri
bangsa (founding fathers) Indonesia.
•
Pancasila
tidak lain merupakan sebuah konsensus nasional bangsa Indonesia yang majemuk.
•
Pancasila
merupakan bingkai kemajemukan Indonesia.
•
Lanjutan
Pancasila …..
•
Sebagai
sebuah konsensus nasional, Pancasila merupakan sebuah pandangan hidup Indonesia
yang terbuka dan bersifat dinamis.
•
Sifat
keterbukaan Pancasila dapat dilihat pada muatan Pancasila yang merupakan perpaduan
antara nilai-nilai ke-Indonesiaan yang majemuk dan nilai-nilai yang bersifat
universal.
•
Lanjutan
Pancasila …..
•
Sepanjang
sejarah Orde Baru, Pancasila telah dijadikan alat untuk membungkam suara
kedaulatan rakyat dengan atas nama Pembangunan Nasional.
•
Orde
Baru juga telah menyeragamkan tafsir atas Pancasila yang disebarluaskan melalui
penataran dan pendidikan di Sekolah dan Perguruan Tinggi
•
Lanjutan
Pancasila ……
•
Sebagai
sebuah karya luhur anak bangsa, Pancasila selayaknya ditempatkan secara
terhormat dalam khasanah kehidupan berbangsa dan bernegara.
•
Posisinya
sebagai panduan nilai dan pdoman bersama (common platform) untuk
mewujudkan tujuan atau kesejahteraan bersama bangsa Indonesia.
•
3
Faktor Pancasila Termarginalkan (Azra)
1.
Terlanjur tercemar karena kebijakan rezim Soeharto yang menjadikan Pancasila
sebagai alat politik untuk mempertahankan status quo kekuasaannya.
2.
Liberalisasi politik dengan penghapusan ketentuan yang ditetapkan Presiden BJ
Habibie tentang Pancasila sebagai satu-satunya azas setiap organisasi.
3.
Desentralisasi dan OTDA yang mendorong penguatan sistem kedaerahan.
•
GLOBALISASI,
GLOKALISASI & TANNAS
1.
Hakekat Globalisasi
2.
Glokalisasi
3.
Tannas dan Globalisasi
•
4.
Multukulturalisme : Antara Nasinalisme dan Globalisasi
•
GLOBALISASI
IDENTIK DENGAN (SCHOLTE -2000)
•
Internasionalisasi,
yaitu hubungan antar negara, meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal
•
Liberalisasi,
yaitu pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa
pagar (borderless world) dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar
masuk mata uang, kendali devisa dan ijin masuk suatu negara (visa)
•
Lanjutan
Globalisasi ……
•
Universalisasi,
yaitu ragam hidup seperti makanan Mc.Donald, kendaraan, di seluruh pelosok
dunia
•
Westernisasi,
atau Amerikanisasi, yaitu ragam hidup model budaya Barat atau Amerika
•
De-teritorialisasi,
yaitu perubahan-perubahan geografi
sehingga ruang sosial dalam perbatasan, tempat, dan distance menjadi
berubah.
•
WAJAH
GLOBALISASI (TILAAR)
•
Keterkaitan
(interconnectedness) seluruh masyarakat
•
Perusahaan-perusahaan
trans-nasional berperan dalam ekonomi global
•
Integrasi
ekonomi internasional dalam produksi global
•
Sistem
media trans-nasional yang membentuk “kampung global” (Global Village)
•
Turisme
global dan imperialisme media
•
Konsumerisme
dan budaya global (Macdonaldization)
•
TANTANGAN
MASA DEPAN DALAM GELOMBANG GLOBALISASI (Tilaar)
•
1.
Program Melawan Kemiskinan
•
2.
Memperjuangkan dan Melaksanakan HAM
•
3.
Menciptakan dan Memelihara Tatanan Dunia yang Aman
•
4.
Perlu diwujudkan Tatanan Ekonomi dan Keuangan yang Baru
•
5.
Melindungi dan Memelihara Planet Bumi sebagai Satu-satunya Tempat Kehidupan
Bersama Manusia
•
6.
Kerjasama Regional Perlu Dikembangkan di dalam Kerangka Kerjasama Internasional
•
FENOMENA
GLOKALISASI
•
Glokalisasi
dimaknai sebagai munculnya interpretasi produk-produk global dalam konteks
lokal yang dilakukan oleh masyarakat dalam berbagai wilayah budaya.
•
Interpretasi
lokal masyarakat tersebut kemudian juga membuka kemungkinan adanya pergeseran
makna atas nilai budaya.
•
KETAHANAN
NASIONAL DAN GLOBALISASI
•
Dalam
rangka Ketahanan Nasional, peluang dan tantangan bangsa Indonesia dalam era
globalisasi dapat dijumpai dalam beberapa bidang, yang meliputi :
•
A.
Bidang Politik
•
B.
Bidang Ekonomi
•
C.
Bidang Sosial-Budaya
•
A.
Bidang Politik
•
1.
Demokrasi menjadi sistem politik di Indonesia yang berintikan kebebasan
mengemukakan pendapat.
•
2.
Politik luar negeri yang bebas aktif.
•
3.
Melaksanakan sistem Pemerintahan yang baik (good governance) dengan
prinsip partisipasi, transparan, rule of law, responsif, serta efektif
dan efisien.
•
B.
Bidang Ekonomi
•
1.
Menjaga kestabilan ekonomi makro dengan menstabilkan nilai tukar rupiah dan
suku bunga.
•
2.
Menyediakan lembaga-lembaga ekonomi yang modern (perbankan, pasar modal, dan
lain-lain)
•
3.
Mengeksploitasi Sumber Daya Alam secara proporsional.
•
C.
Bidang Sosial-Budaya
•
1.
Meningkatkan SDM, yaitu kompetensi dan komitmen melalui demokratisasi
pendidikan.
•
2.
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengaplikasikannya dalam
kehidupan masyarakat.
•
3.
Menyusun kode etik profesi yang sesuai dengan karakter dan budaya bangsa.
•
MULTIKULTURALISME
: ANTARA NASIONALISME DAN GLOBALISASI
•
Multikulturalisme
pada intinya adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai
kesatuan tanpa memedulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa ataupun
agama.
•
Multikulturalisme
menjadi semacam respon kebijakan baru terhadap keragaan.
•
Karakter
masyarakat multikulturalisme adalah toleran.
•
HUBUNGAN
PS DAN MULTIKULTURALISME (Achmad Fedyani Saifuddin)
•
1.
Multikulturalisme adalah pandangan kebudayaan yang berorientasi praktis yakni
yang menekankan perwujudan ide menjadi tindakan.
•
Dengan
kata lain multikulturalisme dapat disebut sebagai penerjemahan Pancasila ke
dalam konteks yang lebih kongkrit dan praktis. Atau Pancasila itu harus diberi
energi praktis multikulturalisme.
•
Lanjutan
hubungan Pancasila …..
•
2.
Multikulturalisme harus menjadi grand strategy ke masa depan, khususnya dalam
pendidikan nasional yang menekankan learning by doing or practicing dan tidak
lagi semata-mata kognitif.
•
Untuk
itu dibutuhkan pemikiran yang komprehensif, konsisten, dan berjangka panjang
yang melibatkan semua pihak.
•
Lanjutan
hubungan Pancasila …..
•
3.
Dengan memosisikan multikulturalisme sebagai wujud Pancasila, maka kebudayaan
tidak lagi dijadikan sampiran atau embel-embel saja, atau dijadikan kambing
hitam jika terjadi pergolakan di masyarakat, melainkan dijadikan salah satu
prioritas utama untuk membangun bangsa karena integrasi bangsa bertumpu pada
persoalan kebudayaan.
•
Lanjutan
Hubungan Pancasila …..
•
Kalau
mult
•
PEMERINTAHAN
•
A.
Hakekat Pemerintahan
•
B.
Pemerintahan Sipil
•
C.
Pemerintahan Militer
•
D.
Hubungan antar Pemerintahan Sipil dan Militer
•
Pengantar
Perkuliahan
•
Akan
membahas tentang ruang lingkup pemerintahan secara umum dan pola hubungan sipil
dengan militer dialam pemerintahan atau negara. Di akhir perkuliahan diharapkan
mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, tugas dan fungsi pemerintahan,
karakteristik dan bentuk-bentuk pemerintahan sipil dan pemerintahan militer.
•
lanjutan
•
Sedangkan
dalam konteks pemerintahan negara Republik Indonesia, diharapkan mahasiswa
dapat mengkritisi dan menganalisis hubungan antara sipil dengan militer atau
TNI selama ini. Dari sikap kritis ini diarahkan agar mahasiswa mampu memberikan
kontribusi pemikiran dan gagasan konstruktif atas persoalan-persoalan hubungan
sipil-militer di Indonesia.
•
Tujuan
Utama Terbentuknya Pemerintahan
•
Dalam
pandangan pemerintahan modern, pada hakekatnya ia dibentuk untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Pemerintahan tidaklah diadakan untuk melayani
dirinya sendiri, malainkan untuk melayani masyarakat, menciptakan kondisi yang
memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan
kreativitasnya untuk mencapai kemajuan bersama.
•
lanjutan
•
Pemerintahan
modern identik dengan pemerintahan demokratis, yaitu suatu bentuk pemerintahan
negara yang dibentuk oleh, dari dan untuk rakyat. Artinya pemerintahan
demokratis merupakan suatu pemerintahan dimana warganya memiliki hak dan
kesempatan untuk berpartisipasi, karena dari warga negaralah sesungguhnya
otoritas atau kewenangan suatu pemerintahan berasal.
•
lanjutan
•
Dalam
sebuah negara demokrasi, warga negara bersepakat untuk diatur oleh pemerintahan
yang mereka bentuk sendiri. Menurut mereka, dalam masalah pengaturan dan
perlindungan HAM, pemerintahlah yang terbaik untuk menjalankan fungsi tersebut.
Dengan kata lain, warga negara demokratis memandang pemerintahan yang mereka
bentuk dengan segala aturan-aturannya merupakan perwujudan dari legitimasi
kekuasaan.
•
Pemerintahan
Sipil
•
Istilah
pemerintahan sipil digunakan sebagai kebalikan dari istilah pemerintahan
militer. Kedua istilah ini muncul ketika terjadi pembahasan tentang pola
hubungan antara elit sipil yang diwakili oleh para politisi yang dipilih rakyat
dalam Pemilu dengan elit militer dalam suatu pemerintahan. Adanya aktor saling
mempengaruhi antara satu dengan lainnya, maka pembahasan tentang dua bentuk
pemerintahan ini tidak bisa dilakukan secara terpisah. Memahami karakteristik
yang dimiliki salah satunya dapat memberikan pemahaman terhadap yang lain.